Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2018

Batavia; Selepas Isya.

Gambar
Selamat malam, puan! Sudah lama kita tidak menikmati cokelat panas berdua. terakhir kita menyeduhnya di tepi dermaga, kala senja di selat malaka, di Kotamu. Apa kabar kamu? Saat ini aku sedang berada di sisi lain jendela. tidak disebelah ruangmu! aku tahu ini akan gaduh ketika aku terus terang. Hanya saja, selat sunda memutus rindu di tengahnya. kamu tahu, aku menyisir pulau jawa hanya untuk memelukmu, sekali lagi! lalu menghapus rindu dengan segelas cokelat panas kesukaan kita. itu saja!. Kamu pasti tahu, cokelat itu beraneka ragam. Sama seperti hati manusia. Ada cokelat kelas VIP dan ada pula cokelat untuk rakyat jelata. Saat diseduh, cokelat itu jadi beda harga dan rasa. Ada yang mahal dan murah. Apalagi jika ditambahkan pajak. Tapi karena dasarnya kita suka cokelat. Kita nikmati saja seduhannya. Tak peduli berapa harga, kita jadi tentram setelahnya. Dan terus bahagia. Kemarin, aku sempat ganti hobi jadi penikmat kopi. Rupanya kopi juga banyak jenis dan vari...

Tentang Sebuah Rasa

#1 Asin Asin, lidahku merasa Meresap menuju fikirku yang usang Jenuhku menyatu bersama sesal yang melekat Aku telah kehilangan senja Asin, Nalarku adalah imajinasi tak terbatas Tentang Cinta, Tetapi hasrat merenggutnya dengan dosa Hingga sendiri aku menuju tiada #2 Manis Manisku... biar ku enyahkan sakitmu. Agar perih tak memudarkan rasa. Tanpamu, pahitku berkuasa Bersama pelik yang menjadikannya nyata Manisku, jangan tawarkan rasamu Karena kasihmu meresap pahitku. Lalu perlahan kuaduk hitam itu, agar menyatu bersama cintamu #3 Pahit Rasa pahit tak perlu kejelaskan kembali biar dia hilang ketika ufuk perlahan naik Hanya sepertiga dari kerinduan yang kusebut Dimana ia berkuasa atas rasa yang kian surut Kasihku, aku menanti teh pahit buatanmu. Rasanya Hitam terlalu menjenuhkan lidahku Ingin rasanya kuseduh rindu Dan beraharap rasa itu menawarkan dosa terdahulu Medan, Akhir tahun lalu.

Sekilas Tentang Gerakan “ Marsipature Hutana Be”

Gambar
  Sumatera utara adalah salah satu daerah dan provinsi yang dapat dikatakan berhasil menerapkan pembangunan lima tahun (PELITA). Perubahan besar di Suamtera Utara terjadi pada pelita V yang dimulai 1 April 1989 sampai 31 Maret 1994 . Pada Pelita ini pembangunan ditekankan pada sector pertanian dan industri. Pada periode tersebut di Sumatera Utara lahir sebuah slogan yang kemudian berkembang menjadi sebuah gerakan yang bernama Marsipature Hutana Be. Istilah marsipature hutana be dicanangkan oleh Mayjen TNI Raja Inal Siregar pada saat peluncuran buku Orientasi Nilai-Nilai Budaya Batak: Suatu Pendekatan Terhadap Perilaku Batak Toba dan Angkola Mandailing pada tanggal 18 September 1987. MARTABE (marsipature hutana be) di ambil dari bahasa Angkola-Mandailing dan Batak Toba yang artinya adalah "Membangun atau membenahi kampung halaman sendiri".   Konsep ini ditujukan kepada orang-orang yang telah sukses di perantauan. Marsipature Hutana Be merupakan pencitra...