Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2018

Sejarah terbentuknya Pekan Kuala

Gambar
“Tulisan ini dikutip dari skripsi sarjana Ellanda Fitri pada tahun 2016 dengan judul “ Sejarah Perkembangan Pemukiman di Desa Pekan Kuala, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat” Pekan Kuala merupakan sebuah kelurahan/desa yang terletak di Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat. Pemukiman ini dikenal sudah lama keberadaannya dengan masyarakat yang multikultural.   Diperkirakan kampung ini telah ada sejak tahun 1800-an yang dibuktikan dengan adanya sebuah makam tua yang dikeramatkan. Dari hasil wawancara dengan Juru Kunci makam tersebut, Bapak Ahmad (wawancara pada 9 Juni 2016), makam ini adalah makam Tengku Lareh, yang merupakan seorang raja Rao yang berkunjung ke kediaman keluarganya di Kuala. Belum sampai 1 Tahun berada di Kuala. Belum sampai 1 Tahun berada di Kuala ia mengalami sakit perut, dan akhirnya meninggal pada tahun 1827 di usia 90-an. Dikarenakan transportasi yang belum memadai, akhirnya ia dimakamkan di Pekan Kuala. Selain makam Tengku Lareh, terdapat juga makam ora...

Konsep Pemanfaatan Bangunan Bersejarah Di Kota – Kota Tua Sumatera Utara

Gambar
Oleh : Sutan Imam Uluan Banyak kota di Indonesia dipandang memiliki bangunan peninggalan sejarah dan budaya yang utuh dan kaya dengan khasanah budaya yang menarik dan memungkinkan untuk dijadikan daya tarik kegiatan wisata budaya yang bervariasi. Sebagai peninggalan sejarah, bangunan bersejarah tersebut sarat dengan nilai-nilai tradisi, historis dan perjuangan bangsa adalah aset yang dapat dan sangat memungkinkan untuk dikembangkan menjadi obyek dan daya tarik wisata budaya. Di Sumatera Utara sendiri terdapat 5 kota bersejarah yang didirikan oleh pemerintah kolonialisme Belanda. Kota-kota tersebut dinamakan Kotapraja (Gemeente) yaitu; Kota Medan (1 april 1909), Kota Binjai (1 Juni 1917), Kota Tanjung Balai (27 Juni 1917), Kota Tebing Tinggi (1 Juli 1917), dan Pematang Siantar (1 Juli 1917). Keberadaan kota-kota kolonial tersebut tentunya menjadi identitas dan pedoman bagi perkembangan kota-kota di Sumatera Utara hingga saat ini. Kemudian, masing-masing Kota tersebut me...

Sejarah Kota - Kota Kolonial di Sumatera Utara

Gambar
Penetapan Hari Jadi Kota-Kota Kolonial di Sumatera Utara Kota adalah daerah administratif pemerintahan yang banyak rutinitas kegitan dan aktivitas kehidupan yang dapat di bagi kedalam beberapa bentuk pemahaman, baik dari segi ekonomi, pendidikan, sosial, ataupun sejarah.  Kota juga merupakan daerah padat penduduk dengan kemajemukan etnis, suku bangsa, agama, dan adat istiadat yang didalamnya terdapat heterogenitas permasalahan yang rumit, mulai dari masalah sosial, sistem pemerintahan, tata ruang dan tata letak Kota, manajemen perekonomian, pendidikan, budaya, sampai kepada pemahaman historisnya. Permasalahan tersebut muncul dan berkembang mengikuti pertumbuhan dan perkembangan catatan sejarahnya. Hal serupa tentunya terjadi di Sumatera Utara yang merupakan salah satu provinsi terbesar di pulau sumatera dan tentunya banyak menyimpan sejarah yang belum terungkap. Salah satunya adalah mengenai penetapan hari jadi kota-kota besar di Sumatera Utara yang masih menjadi perd...

Nilai Historis Tentang Peninggalan Sejarah Sebagai Cagar Budaya di Kota Binjai

Gambar
Sebuah Jurnal Skripsi. PENDAHULUAN  Peninggalan sejarah dan cagar budaya  mempunyai peranan penting dalam perkembangan sejarah Kota Binjai. Dari peninggalan sejarah dan cagar budaya inilah nilai-nilai historis yang terdapat didalamnya dapat dipahami, dipelajari dan dimanfaatkan dengan baik kedalam bentuk kehidupan manusia. Dalam hal ini, Artha (2004:35) mengatakan “ bahwa warisan budaya, peninggalan budaya, pusaka budaya atau culture heritage tidak lain adalah perangkat-perangkat simbol kolektif yang diwariskan oleh generasi-generasi sebelumnya dari kolektivitas pemilik simbol tersebut”. Renovasi serta pemugaran baik secara kecil maupun besar telah melunturkan nilai-nilai historis dari peninggalan sejarah dan cagar budaya itu. Perubahan arsitektur bangunan yang bergaya tradsional dan kolonial diganti menjadi gaya modern saat ini. Bangunan ataupun benda cagar budaya yang tidak lagi digunakan dihancurkan ataupun dialihfungsikan kepada bentuk lain yang justru menghil...

Sebait Catatan, Sebuah Kesimpulan

Bila pada wajah engkau menerjemahkan mimpi, Bila pada peristiwa engkau mengkisahkan negeri, Mengapa tidak kau tuliskan sajak menuju tepi? Taukah engkau sesuatu? Penaku tertahan rindu menuju ufuk. Nalarku berimajinasi bersama peluk. Sebab engkau adalah tawa yang selalu hidup. Langkah biru, 01 Januari 2018

Tentangmu

Ada beberapa bulir kenangan yang tertanam didasar hatiku Ia abadi. Ada beberapa bait cinta yang kupahat diantaranya Ia kokoh. Jika akhirnya harap tak datang merawat rindu Biar kutulis namamu dalam nisan cintaku. Sebab cintamu tak utuh Biarkan ia kekal hingga akhir waktu Binjai, 20 Januari 2018

Senja di Kota Lahirku

I Senja hari ini adalah gemuruh yang penuh. Jatuh bersama rintik hujan di kota lahirku. Ia berlomba turun menghantam riuh. Lalu lalang roda – roda menambah gaduh Kemudian hening. Suara adzan berkumandang dimana – mana. Malam bersiap mewujudkan sepi Aku masih sendiri. II Ada dua tiga langkah samar menjejak gelap. Hanya telapak yang terdengar. Aku mencari suara yang meneduhkan rindu Tak ada satupun! Tak ada yang menghampiri sepiku. Perlahan aku menghilang pada lelap. Tenang. Sepi. Hening. Aku masih sendiri. Disini. Binjai, 19 januari 2018.

Sanger Panas Milikku

Diminum dahulu sangernya dik, Sebab esok tahun sudah berganti Nanti kuantar engkau ke peraduan rindu Setelah suara gaduh petasan berkumandang. Diseruput saja sangernya dik, Agar panasnya tak melunturkan warna lipstikmu Esok kuantar engkau ke dermaga rindu Agar puas kau bercerita pada laut biru Sebelum malam ini berlalu dik, Kuhaturkan maaf atas dosa terdahulu Tatkala kupeluk engkau dengan harapan yang menjadi pilu Sebenarnya tak ada yang menjadi dua dik, Sanger panas itu adalah milikku, untuk hidupmu Binjai, 01 januari 2018

Cape of God Hope

Yang menarik dari Afrika Selatan selain piala dunia adalah kamu Yang diingat dari Afrika Selatan selain tanjung harapan adalah aku Namun tak ada daffodil tumbuh disana. Yang terlihat oleh putihmu adalah hitamku, tak ada selain itu Yang terlukis oleh garismu adalah goresku, selebihnya masih lugu Namun tak ada carnation dihiasan pinggir sketsamu Jadi sebelum samudera menenggelamkan aku di mimpi biru Izinkan kutempatkan rinduku di tanjung harapanmu. Medan, 5 januari 2018